Sandiaga Uno Beri Apresiasi untuk Sineas Bali dan NTB di Festival Film Bulanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Festival Film Bulanan periode November telah usai digelar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno , mengumumkan dua film terpilih asal Kota Denpasar, Bali dan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
"Kami ucapkan selamat untuk film 'Merajut Selamat Tinggal' karya Sutradara Intan Khairunnisa dan film 'Maulid Adat Bayan' karya Muhammad Jaya Laksana, kalian berhak maju sebagai nominasi di Malam Anugerah Festival Film Bulanan nanti," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengaku senang dengan semangat pantang menyerah sineas dari Indonesia Timur, pasalnya dengan keterbatasan akses dan fasilitas, mereka tetap semangat memproduksi film.
Baca juga: 5 Film Korea Mirip Bargain yang Bertema Bencana Alam, Nomor 3 Terinspirasi Tsunami Aceh
"Saya senang sekali, di tengah keterbatasan, mereka bukan hanya membuat film untuk diri mereka sendiri. Tapi, juga mengangkat tradisi dan kearifan lokal dari daerah masing-masing," tutur Sandiaga.
Bagi kedua film terpilih mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di antaranya sertifikat, suvenir, dan penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf sebagai bagian dari ekshibisi. Selain itu, film terpilih juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan.
Proses kurasi dilakukan oleh 4 orang kurator yaitu Mohamad Ariansah, Rahabi Mandra, Damas Cendekia, dan Batara Goempar.
Para kurator memilih berdasarkan 3 kriteria utama dalam penilaian, yaitu orisinalitas gagasan atau ide, cara bercerita dalam film pendek, dan kualitas teknik.
Kedua film yang terpilih di Festival Film Bulanan lokus 4, "Merajut Selamat Tinggal" dan "Maulid Adat Bayan" memiliki pendekatan yang berbeda. Film "Merajut Selamat Tinggal" memfokuskan teknis sinematografi yang bervariasi untuk menekankan masalah dalam ceritanya, sementara itu film "Maulid Adat Bayan" berusaha menampilkan keindahan tradisi ritual perayaan agama.
Melihat ragamnya film-film yang meramaikan Festival Film Bulanan lokus 4 kali ini, Sandiaga Uno turut bangga terhadap para sineas yang telah berpartisipasi di Festival Film Bulanan.
"Kami ucapkan selamat untuk film 'Merajut Selamat Tinggal' karya Sutradara Intan Khairunnisa dan film 'Maulid Adat Bayan' karya Muhammad Jaya Laksana, kalian berhak maju sebagai nominasi di Malam Anugerah Festival Film Bulanan nanti," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengaku senang dengan semangat pantang menyerah sineas dari Indonesia Timur, pasalnya dengan keterbatasan akses dan fasilitas, mereka tetap semangat memproduksi film.
Baca juga: 5 Film Korea Mirip Bargain yang Bertema Bencana Alam, Nomor 3 Terinspirasi Tsunami Aceh
"Saya senang sekali, di tengah keterbatasan, mereka bukan hanya membuat film untuk diri mereka sendiri. Tapi, juga mengangkat tradisi dan kearifan lokal dari daerah masing-masing," tutur Sandiaga.
Bagi kedua film terpilih mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di antaranya sertifikat, suvenir, dan penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf sebagai bagian dari ekshibisi. Selain itu, film terpilih juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan.
Proses kurasi dilakukan oleh 4 orang kurator yaitu Mohamad Ariansah, Rahabi Mandra, Damas Cendekia, dan Batara Goempar.
Para kurator memilih berdasarkan 3 kriteria utama dalam penilaian, yaitu orisinalitas gagasan atau ide, cara bercerita dalam film pendek, dan kualitas teknik.
Kedua film yang terpilih di Festival Film Bulanan lokus 4, "Merajut Selamat Tinggal" dan "Maulid Adat Bayan" memiliki pendekatan yang berbeda. Film "Merajut Selamat Tinggal" memfokuskan teknis sinematografi yang bervariasi untuk menekankan masalah dalam ceritanya, sementara itu film "Maulid Adat Bayan" berusaha menampilkan keindahan tradisi ritual perayaan agama.
Melihat ragamnya film-film yang meramaikan Festival Film Bulanan lokus 4 kali ini, Sandiaga Uno turut bangga terhadap para sineas yang telah berpartisipasi di Festival Film Bulanan.